Tidak Mungkin Kesulitan Menang Melawan Dua Kemudahan, Tetap Optimis! Muhammad Abduh Tuasikal, MSc Follow on XSend an emailMay 4, 2024 Facebook X LinkedIn Tumblr Pinterest Reddit VKontakte Odnoklassniki Pocket Ingat, kita harus optimis ketika hadapi masalah. Karena di balik satu kesulitan ada dua kemudahan. Satu kesulitan tidak mungkin mengalahkan dua kemudahan. Ibnul Qayyim rahimahullah memberikan faedah berharga, ومن فهم هذا فهم معنى قول النبي صلى الله عليه وسلم “لن يغلب عسر يسرين” مرسل وله طرق تعضده فإنه أشار إلى قوله تعالى: {فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْراً} فالعسر وإن تكرر مرتين فتكرر بلفظ المعرفة فهو واحد واليسر تكرر بلفظ النكرة فهو يسران فالعسر محفوف بيسرين يسر قبله ويسر بعده فلن يغلب عسر يسرين “Siapa yang memahami ini, maka ia akan memahami makna sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, لَنْ يَغْلِبَ عُسْرٌ يُسْرَيْنِ “Satu kesulitan tidak akan mengalahkan dua kemudahan.” Ini adalah hadits mursal dan memiliki berbagai jalur pendukung. Hadits ini merujuk pada firman Allah Ta’ala, فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Asy-Syarh: 6) Kaidahnya adalah kata “al-‘usri” berulang dua kali dengan kata bentuk makrifah (terdapat alif laam atau al), maka al-‘usri atau kesulitan itu dianggap satu. Sedangkan kata “yusron” berulang dengan bentuk nakirah, yurson atau kemudahan itu berarti dua. Oleh karenanya, kesulitan itu diapit oleh dua kemudahan, yaitu kemudahan sebelum dan sesudahnya. Sehingga dapat dikatakan bahwa satu kesulitan tidak akan menang melawan dua kemudahan. (Badai’ Al-Fawaid, 2:634) Referensi: Badai’ Al-Fawaid. Cetakan ketiga, Tahun 1433 H. Al-Imam Abu ‘Abdillah Muhammad bin Abi Bakr Ayyub bin Qayyim Al-Jauziyah. Tahqiq: ‘Ali bin Muhammad Al-‘Imraan. Penerbit Daar ‘Alam Al-Fawaid. @ Warak Pondok DS, 25 Syawal 1445 H, 4 Mei 2024 Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel Rumaysho.Com Sumber https://rumaysho.com/38570-satu-kesulitan-tidak-mungkin-menang-melawan-dua-kemudahan-tetap-optimis.html
Keutamaan Pergi Berjalan Kaki ke Masjid
Pergi Berjalan Kaki ke Masjid Dapat Menghapuskan Dosa Arif Rahman Hakim 25/01/2020 Untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya bisa berbagai cara yang dapat dilakukan. Salah satu yang jarang terpikir adalah jalan kaki ke masjid untuk melaksanakan shalat yang ternyata punya banyak keutamaan. Dalam sebuah riwayat Rasulullah SAW pernah melarang sahabatnya yang akan pindah rumah dengan alasan agar rumahnya lebih dekat dengan masjid. Nabi mengatakan sebaiknya tetaplah tinggal di rumah yang lama sebab semakin jauh masjid yang mereka tempuh, maka pahala yang akan didapat adalah sebanyak langkah kaki yang mereka lakukan hingga ke masjid. Selain itu, ternyata masih banyak keutamaan lain yang bisa diraih kaum muslimin yang jalan kaki ke masjid. Apa sajakah itu? Berikut ulasannya 1. Setiap Satu Langkah Menghapus Satu Dosa Jalan kaki ke masjid ini ternyata memiliki keutamaan lain sebagai sarana menghapus dosa. Setiap satu langkahnya, Allah menjanjikan penghapusan satu dosa yang pernah dilakukan dan juga akan mengangkat derajad mereka yang berjalan kaki ke masjid. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya, “Barangsiapa bersuci di rumahnya lalu pergi ke masjid untuk menunaikan solat yang telah Allah wajibkan kepadanya, maka setiap langkahnya menghapus satu dosa dan langkah yang satunya mengangkat satu tingkat derajatnya.” (HR.Muslim) 2. Dilipatgandakan Pahala Keutamaan lainnya yang akan didapatkan dengan jalan kaki ke masjid adalah Allah SWT melipatgandakan pahala untuknya. Abu Musa ra. berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya orang yang paling besar pahalanya di dalam shalat adalah yang paling jauh berjalan menujunya. Maka orang yang paling jauh dan ‘orang yang menunggu shalat sampai ia melaksanakannya bersama imam’ lebih besar pahalanya daripada orang yang shalat kemudian tidur” (HR. Bukhari dan Muslim) 3. Mendapat Cahaya di Hari Kiamat Kemudian keutamaan yang akan didapat jika rajin berjalan ke masjid untuk shalat berjamaah adalah mendapat cahaya pada hari kiamat kelak. Apalagi waktu saat shalat isya dan subuh. Sebagaimana penjelasan hadits riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi yang artinya: “Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang ‘berjalan’ di dalam kegelapan malam menuju masjid dengan cahaya yang akan diperolehnya pada hari kiamat.” (Shahih HR. Abu Daud dan Tirmidzi). 4. Dibangunkan Rumah di Surga Keutamaan lainnya yang juga diperoleh dari amalan sederhana ini ialah janji Allah akan membangunkan sebuah rumah di surga. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : “Barangsiapa yang berjalan menuju ke masjid (untuk sholat) dan pulang setelahnya maka Allah akan menyediakan sebuah rumah di surga untuknya, baik ketika pergi maupun pulang.” (Shahih HR. Ahmad). 5. Ditinggikan Derajadnya Sekali-kali perhatikanlah orang-orang yang rajin datang ke masjid untuk shalat dengan berjalan kaki. Umumnya orang-orang ini selalu menjadi bagian penting dalam suatu sistem tatanan masyarakat. Entah itu sebagai Imam masjid, pengurus dan lain sebagainya. Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya: “Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat?” Para sahabat berkata, “Tentu, wahai Rasulullah”, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Menyempurnakan wudhu pada saat-saat yang tidak disukai (seperti disaat dingin), banyak melangkahkan kakinya menuju ke masjid, dan menunggu shalat setelah shalat, itulah yang namanya ribath (mencurahkan diri dalam ketaatan)”.(HR. Muslim) Itulah beberapa keutamaan seorang muslim yang senantiasa berjalan kaki ke masjid. Semoga kita termasuk orang-orang yang memuliakan rumah Allah tersebut. Wallahua’lam bisshawab. Arif Rahman Hakim Entrepreneur, Writer and Editor at Pecihitam.org Pengurus PWCINU dan LAZIZNU Okinawa – Jepang Tahun 2017